Tuesday, July 9, 2013

Bab 2: Sel Punca (Stem Cells)

Berikut ini adalah beberapa cuplikan dari E-book, "Lemakku = Obatku", Bab 2:

Stemcells adalah sel – sel yang belum berdiferensiasi (belum berubah) menjadi sel – sel dengan spesialisasi fungsi tertentu (specializedcells). Contoh specialized cells adalah sel beta (β cells) di islet of langerhans organ pankreas. Sel beta berfungsi memproduksi insulin yaitu  hormon yang mengatur kadar gula darah (blood glucose). Stem cell berkembang biak dengan cara membelah diri (cell division) dan berdiferensiasi menjadi specialized cells tertentu sesuai kondisi lingkungannya. Misalnya berdiferensiasi menjadi sel kulit atau sel lemak. Analoginya adalah stem cells seperti anak kecil yang berpotensi menjadi apa saja ketika dewasa tergantung dari lingkungannya. Jika anak ini diarahkan atau dididik menjadi dokter, maka dia akan menjadi dokter saat dewasa. Kemampuan / potensi stem cells untuk berubah menjadi specialized cells disebut plastisitas (plasticity).

Kendala transplantasi organ adalah resiko infeksi dan terjadi reaksi imunitas di tubuh pasien, mahal, ketersediaan pendonor organ pun terbatas. Pendonor organ hati dan ginjal harus menjalani operasi sehingga pendonor tidak luput dari resiko infeksi, alergi terhadap obat anastesi, rasa sakit, timbul jaringan parut (scar tissue), dan komplikasi lain terkait operasi. Sedangkan jantung dan mata hanya bisa didapat dari pendonor yang baru saja meninggal. Maka transplantasi stem cells merevolusi cara perbaikan jaringan atau organ tanpa operasi atau dengan operasi seminimal mungkin pada pendonor maupun resipien.

Prosedur transplantasi stem cells sudah berkembang puluhan tahun. Penelitian – penelitian biotechnology di bidang stem cells berupaya memenuhi kondisi ideal transplantasi stem cells. 


Contoh gambar: gambar di E-book, "Lemakku = Obatku", lebih besar dan terdapat teks keterangan

Rata – rata produk – produk kesehatan berlabel stem cells yang beredar menonjolkan plastisitas stem cells untuk berubah menjadi berbagai jenis sel. Namun sedikit yang bisa atau mau menceritakan suka duka penelitian dan aplikasi stem cells. Terutama keamanan dan kemanjurannya bagi kesehatan pasien.

... ... ...

LINGKUNGAN 3D

Sel – sel mamalia pada habitat alaminya (in vivo) menempati ruang tiga dimensi (3D). Misalnya sel – sel di tulang atau di organ tubuh Anda. Sebagian di antaranya memerlukan permukaan untuk melekat. Misalnya adipose stem cells dan messenchymal stem cells. Lingkungan 3D penting antara lain untuk interaksi antar sel, interaksi dengan signaling molecules, mengatur posisi sel dalam jaringan, dan memperkuat struktur sel. Pertumbuhan dan fungsi sel bisa tidak optimal tanpa lingkungan 3D. Padahal stem cells di laboratorium dikembang – biakkan dalam petri dish atau T – flask yang cenderung menghasilkan lapisan sel dalam dua dimensi. Hal ini menjadi salah satu tantangan dalam mammalian cell culture dan teknik rekayasa jaringan (tissue engineering).

No comments:

Post a Comment